Pengertian dan Ruang Lingkup Kewirausahaan
Kewirausahaan: Pengertian, Ciri-ciri, Manfaat, Tujuan, Peranan, Jenis Kewirausahaan dan Ruang Lingkup Kewirausahaan.
Daftar Isi
1.Pengertian Kewirausahaan dan Wirausaha
Kewirausahaan (Entreprenership)
Pengertian kewirausahaan (entrepreneurship) menurut beberapa pendapat adalah sebagai berikut.
1) Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa
memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan. (Robin, 1996)
2) Dalam lampiran instruksi Presiden nomor 4 tahun 1995, tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan (GNMMK), kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan, erisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.
3) Menurut hasil Simposium Nasional Kewirausahaan 7-8 Februari 1995 di Jakarta: Kewirausahaan adalah kesatuan terpadu dari semangat, nilai-nilai dan prinsip serta sikap, kiat, seni dan tindakan nyata yang sangat perlu, tepat dan unggul dalam menangani dan mengembangkan perusahaan atau kegiatan lain yang mengarah kepada pelayanan terbaik kepada pelanggan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan termasuk masyarakat, bangsa, dan negara.
4) Dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif kesuksesan sangat tergantung dari jiwa kewirausahaan atau entrepreneurship.
Entrepreneurship menurut Edvarson (1994) (dalam makalah Wahid Ciptono, 1999) adalah sebuah kata yang digunakan untuk menjelaskan
perilaku-perilaku pemikiran strategis dan berani mengambil risiko yang akan memberikan hasil peluang bagi individu dan organisasi.
Wirausaha (enterpreneur)
Beberapa pendapat mengenai pengertian wirausaha adalah sebagai berikut.
1) Wirausaha menurut pandangan seorang pemodal adalah seseorang yang menciptakan kesejahteraan bagi orang lain dan menemukan cara-cara baru
untuk menggunakan resources, mengurangi pemborosan, dan menciptakan lapangan kerja yang disenangi oleh masyarakat.
2) Wirausaha menurut seorang businessman adalah ancaman, pesaing baru, atau juga dapat seorang partner, pemasok, konsumen, atau orang yang dapat diajak kerja sama.
3) Wijausaha adalah orang yang berani memaksakan diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain (Gede Prama, SWP, 09/X1/1996).
4) Wirausaha menurut pandangan seorang ekonom adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisasi faktor-faktor produksi alam, tenaga
kerja, modal, dan skill untuk tujuan berproduksi.
5) Wirausaha menurut pandangan seorang psychologist adalah seseorang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam untuk memperoleh suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.
Kesimpulan dari beberapa pendapat di atas, wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan serta suksesan.tindakan yang tepat guna mendapatkan kesuksesan.
2. Ciri-ciri Kewirausahaan
Ciri-ciri yang harus dimiliki seorang wirausahawan adalan
a. mempunyai kemauan yang kuat untuk berusaha,
b. selalu beriman dan berbuat kebaikan;
c. mempunyai semangat perjuangan vang talk kenal lelah (tidak mudah berputus asa),
d.percaya pada keyakinan diri sendiri untuk maju;
e. bertanggung jawab atas kemajuan usahanya;
f. supel pada pergaulan bisnis;
g. pandai berkomunikasi dan bernegosiasi;
h. berpikir positif untuk kemajuan usahanya;
i. berinisiatif, kreatif, dan disiplin;
j. beriktikad baik untuk memperoleh kemajuan;
k. menerapkan etika wirausaha terhadap sesama wirausahawan.
Pandangan umum tentang seorang entrepreneur adalah seorang penemu bisnis baru dan mampu mengembangkan menjadi perusahaan yang mencapai sukses secara luas intermasional maupun nasional). Microsoft, Wal-Mart, dan Aqua Golden Mississipi adalah contoh dari pandangan di atas. Entrepremeur tidak terbatas hanya pada perusahaan besar tetapi juga pada perusahaan-perusahaan kecil. Seorang yang berani mengambil risiko membeli franchise Mc Donald (lokal), membuka toko kelontong atau bisnis yang dijalankan oleh dirinya sendiri juga merupakan seorang entrepreneur.
Intrapreneurship adalah pengembangan perilaku kewirausahaan dalam lingkup internal organisasi yang lebih besar (dalam bentuk perusahaan korporat). Intrapreneurship muncul karena kebutuhan perusahaan untuk mengembangkan Strategy Business Unit (SBU) dalam rangka meningkatkan keunggulan bersaingnya.
Apabila masing-masing SBU berhasil meningkatkan keunggulan bersaingnya, maka secara otomatis perusahaan akan mampu meningkatkan keunggulan unitnya.
Ultrapreneur adalah entrepreneur plus, yaitu entrepreneur yang pandai melakukan persekutuan strategis dan strategi outsourcing yang tepat tanpa menghilangkan kreativitas asal dan kemandirian yang berkesinambungan seraya mampu melakukan patok tolok ukur yang sinergis. Contoh ultrapreneur yang berhasil di indonesia adalah Ir. Ciputra, yang
memiliki Group Ciputra dengan bisnis utama dalam bidang properti.
Ecopreneurship adalah perilaku kewirausahaan yang mempertimbangkan aspek lingkungan. Contohnya McDonald Singapura yang memadukan syarat sehat dan bersahabat dengan lingkungah bagi setiap kemasan burgernya.
3. Syarat Wirausaha
Seorang wirausaha atau pengusaha harus memenuhi syarat-syarat berikut.
a. Mampu berorganisasi
b. Aktif, ulet, penuh inisiatif, dan berani melakukan pembaharuan (inovatif).
c. Tidak ragu-ragu dalam mengambil suatu keputusan dan berani menanggung resiko
apapun akibat dari keputusan itu. Risiko perusahaan secara umum ada dua, yaitu:
1) risiko teknis: risiko/kerugian yang dapat diduga dan diperhitungkan lebih dahulu. Misalnya gagal panen;
2) risiko ekonomis: risiko yang tidak diprediksi dan diperhitungkan sebelumnya akibat adanya konjungtur dan tidak dapat dihindari melalui
pengasuransian. Misalnya: risiko melonjaknya harga.
d.Memiliki kemampuan bekerja yang baik sehingga menjadi contoh bawahannya.
e. Pandai bergaul dengan segala lapisan masyarakat
f. Berusaha mempertahankan:
1) rentabilitas: keuntungan usaha yang tinggi
2) solvabilitas: kemampuan untuk membayar kembali semua utangnya ketika perusahaan yang dipimpinnya dilikuidasi;
3) likuiditas: kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya setiap saat jatuh tempo saat pembayaran;
4) soliditas: kemampuan perusahaan untuk mendapat kepercayaan dan nama baik dari masyarakat.
4. Asas, Tujuan, Manfaat, dan Sasaran Kewirausahaan
Asas-asas Kewirausahaun
1) Kemampuan untuk berkarya dalam kebersamaan berlandaskan etika bisnis yang sehat.2) Kemampuan bekerja secara tekun, teliti, dan produktif.
3) Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis, termasuk keberanian mengambil risiko bisnis.
4) Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian.
5) Kemampuan berpikir, bertindak kreatif, dan inovatif.
Tujuan Kewirausahaan
1) Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas
2) Membudayakan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat yang mampu, andal, dan unggul.
3) Menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.
4) Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausahawan untuk menghasilkan kenmajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Sasaran Kewirausahaan
Sasaran kewirausahaan yaitu sebagai berikut.
1) Para generasi muda pada umumnya, anak-anak sekolah, anak-anak putus sekolah, dan para calon wirausahawan.
2) Para pelaku ekonomi yang terdiri atas para pengusaha kecil dan koperasi.
3) Instansi pemerintah yang melakukan kegiatan usaha (BUMN), organisasi profesi, dan kelompok-kelompok masyarakat.
Manfaat Kewirausahaan
1) Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial, sesuai dengan kemampuannya.
2) Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran.
3) Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun, tetapi tidak melupakan perintah agama.
4) Menjadi contoh bagi anggota masyarakat sebagai pribadi unggul yang patut diteladani.
5) Sebagaigenerator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, dan kesejahteraan.
6) Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri, disiplin, tekun, dan jujur dalam menghadapi pekerjaan.
7) Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, ekonomis, tidak berfoya-foya, dan tidak boros.
5. Fungsi dan Peranan Kewirausahaan
Fusngsi Kewirausahaan
Fungsi dari adanya wirausaha adalah:
1) mengusahakan inovasi-inovasi baru;
2) membuka pasaran baru;
3) memasuki usaha-usaha baru yang belum pernah dicoba oleh orang lain; dan
4) memulai produksi jenis barang/jasa baru.
Peranan Keuwirausahaan
Peranan wirausaha sebagai motor penggerak pembangunan nasional adalah:
1) wirausaha berusaha mengurangi pengangguran;
2) wirausaha berusaha mengurangi ketegangan sesial;
3) wirausaha berusaha imeningkatkan täraf hidup anggota dan masyarakat lingkungannya;
4) wirausaha berusaha memajukan perekonomian bangsa dan negara;
5) wirausaha berusaha memperkecil sifat ketergantungan terhadap bantuan luar negeri, dan
6) wirausaha berusaha memenuhi segala macam kebutuhan masyarakat terhadap produk dan adanya jasa.
6. Keuntungan dan Kelemahan Menjadi Wirausaha
Keuntungan menjadi wirausaka adalah:
a. terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki;
b. terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang secara penuh;
c. terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal;
d. terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha konkret; dan
e. terbuka kesempatan untuk menjadi bos.
Kelemahannya adalah:
a. memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan memikul berbagai risiko. Jika risiko ini telah diantisipasi dengan baik, berarti wirausaha telah menggeser risiko tersebut;
b. bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang;
c. kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab ia harus berhemat; dan
d. tanggung jawabnya sangat besar, banyak keputusan yang harus dia buat walaupun dia kurang menguasai permasalahan yang dihadapi.
7. Jenis-jenis Wirausaha
Jenis-jenis wirausaha yang perlu diketahui antara lain sebagai berikut:
a. Wirausaha bisnis
Wirausaha bisnis adalah mereka yang tekun menganalisis kebutuhan kebutuhan selera masyarakat terhadap barang-barang dan jasa.
b. Wirausaha uang
Wirausaha uang adalah mereka yang menjalankan kegiatan menyalurkan dan mengumpulkan dan yang bergerak dalam pasar uang dan modal.
c. Wirausaha vak
Wirausaha vak adalah mereka yang memiliki keahlian khusus dalamn bidang produksi tertentu. Wirausaha ini di dalam membaktikan prestasinya adalah dalam bidang teknik, melakukan penemuan-penemuan baru, peniruan, dan perbaikan kualitas atas hasil barang produksinya.
d. Wirausaha manajer
Wirausaha manajer adalah mereka yang dapat melakukan usahanya dengan menggunakan pengetahuan bisnis modern dan memperhitungkannya dengan cara efisien.
e. Wirausaha social engineer
Wirausaha social engineer adalah mereka yang berusaha mengikat para pekerja melalui karya sosialitas dan pertimbangan atas moral dan kebenaran.
8. Ruang lingkup Kewirausahaan
Wirausaha bisa berada di berbagai sektor, baik formal (memilik bentuk usaha) maupun yang informal tidak "memiliki bentuk usaha). Secara umum, semakin banyak sumber daya yang diperlukan oleh suatu industri, maka semakin sulit untuk memulai suatu bisnis dan semakin kecil pula kemungkinan bahwa industri tersebut didominasi oleh perusahaan kecil. Perhatikan beberapa sektor usaha berikut ini.
a. Jasa. Karena paling sedikit memerlukan sumber daya, bisnis jasa merupakan segmen bisnis kecil yang tymbuh, paling cepat. Di samping itu, tidak ada kelompok industri lain yang menawarkan pengembalian yang lebih tinggi terhadap waktu yang diinvestasikan selain industri jasa. Jasa bisnis kecil bisa berupa usaha semir sepatu, tempat penyewaan mobil, weeding organizer pembuat perangkat lunak, hingga konsultan manajemen.
b. Ritel. Bisnis ritel menjual produk yang dibuat oleh perusahaan lain langsung kepada konsumen. Terdapat ratusan jenis peritel. yang berbeda, mulai dari warung, toko buku, cafe, restoran hingga toserba. Namun demikian, biasanya wirausaha yang memulai usaha kecil lebih menyukai toko yang menjual barang secara spesifik, misalnya kedai kopi atau gift shop.
c. Konstruksi. Karena banyak pekerjaan konstruksi yang merupakan proyek lokal yang relatif kecil, usaha kecil seringkali cocok bergerak di bidang konstruksi. Banyak perusahaan semacam ini yang dimulai dengan tenaga terampil yang bekerja dengan orang lain, sebelum akhirnya memutuskan untuk membuka usaha sendiri. Contoh yang umum dari perusahaan konstruksi kecil antara lain usaha membangun rumah, memasang kayu, memasang atap, mengecat dan memasang pipa, tukang listrik, dan lain-lain.
d. Keuangan dan Asuransi. Wirausaha juga bisa bergerak di bidang keuangan dan asuransi. Dalam banyak kasus, bisnis ini merupakan afiliasi dari perusahaan nasional yang lebih besar. Walaupun perubahan peraturan industri perbankan telah mengurangi jumlah bank lokal kecil, bisnis ini bisa berjalan dengan baik.
e. Grosir. Pemilik usaha kecil juga bisa melakukan usaha grosir. Bisnis grosir membeli produk dari produsen dan menjualnya kepada perusahaan ritel.bPerusahaan grosir biasanya membeli barang dalam jumlah banyak dan menyimpannya di lokasi tertentu. Oleh karena itu, mereka membutuhkan lebih sedikit karyawan dibandingkan dengan perusahaan manufaktur, ritel, penyedia jasa. Mereka juga melayani konsumen yang lebih sedikit yang memesan barang dengan volume besar. Di Indonesia saat ini terdapat usaha grosir seperti Goro, Makro, atau Indogrosir.
f. Transportasi. Transportasi merupakan salah satu usaha yang sering dikembangkan oleh wirausahawan. Wirausahawan bisa membuka usahan angkutan dalam kota, angkutan antar propinsi, penyewaan truk dan bus, penyewaan perahu, hingga pesawat terbang.
Bisnis kecil di bidang transportasi ini sering kita lihat di sekitar tempat-tempat wisata yang menyewakan alat transportasi kepada wisatawan. Mulai dari penyewaan kuda, penyewaan perahu, hingga banana boat dan jet ski dapat menjadi alternatif usaha di bidang transportasi.
g. Manufaktur. Tidak seperti industri lainnya, manufaktur biasanya hanya dimiliki oleh bisnis besar. Hal ini masuk akal karena investasi manufaktur biasanya memerlukan modal yang besar. Membangun pabrik mobil, misalnya,
memerlukan miliaran Dollar untuk investasi dan ribuan pekerja sebelum mobil pertama berjalan di jalur perakitan.
9. Proses Kewirausahaan
Proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan ini digambarkan oleh Bygrave, sebagai berikut.
a. Proses innovation (inovasi)
Faktor-faktor personal yang mendorong adanya innovation (inovasi) untuk erjun ke dunia wirausaha, yaitu:
1) adanya keinginan untuk berprestasi;
2) adanya faktor pengalaman dalam berwirausaha;
3) adanya keinginan dalam menanggung risiko;
4) adanya sifat penasaran pribadi;
5) adanya faktor pendidikan.
b.Proses triggering event (pemic)
Faktor-faktor personal yang mendorong adanya triggering event (pemicu) untuk terjun ke dunia wirausaha, yaitu:
1) adanya komitmen atau minat yang tinggi di dalam berwirausaha;
2) adanya keberanian menanggung risiko;
3) adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan sekarang;
4) adanya pemutusan hubungan kerja dan tidak ada pekerjaan lain;
5) adanya dorongan berwirausaha karena faktor usia.
c. Proses implementation (pelaksanaan)
Faktor-laktor personalia yang mendorong adanya pelaksanaan berwirausaha, yaitu:
1) adanya komitmen yang tinggi di dalam berwirausaha;
2) adanya visi dan misi, yang pandangannya jauh ke depan guna mencapai keberhasilan di dalam berwirausaha;
3) adanya seorang wirausaha yang berpengalaman dan siap mental secara total;
4) adanya manajer pelaksana sebagai tangan kanan dan pembantu utama dalam berwirausaha
d. Proses growth (pertumbuhan)
Proses pertumbuhan di dalam kewirausahaan didorong oleh faktor adanya organisasi, di antaranya sebagai berikut.
1) Adanya tim yang kompak di dalam menjalankan usaha, sehingga semua pencanaan dan pelaksanaan operasionalnya berjalan produktif.
2) Adanya struktur organisasi dan berbudaya yang mantap di dalam berwirausaha.
3) Adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak di dalam berwirausaha.
4) Adanya produk yang dibanggakan, seperti kualitas produk, modal produk, manfaat produk, lokasi usaha, manajemen usaha, dan sebagainya.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, karekteristik wirausahawan yang perlu dimiliki dan perlu dikembangkan, yaitu:
1. berwatak luhur;
2. kerja keras dan disiplin;
3. mandiri dan realistis;
4. prestatif dan komitmen tinggi
5. berpikir positif dan bertanggungjawab;
6. dapat mengendalikan emosi;
7. tidak ingkar janji, menepati janji dan waktu;
8. belajar dari pengalaman;
9. memperhitungkan risiko;
10. merasakan kebutuhan orang lain;
11. bekerja sama dengan orang lain;
12. menghasilkan sesuatu untuk orang lain;
13. memberi semangat orang lain;
14. mencari jalan keluar bagi setiap permasalahan;
15. merencanakan sesuatu sebelum bertindak.